Translate

Sabtu, 22 November 2014

Wawasan Nusantara Indonesia

Secara etimologis, Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara. Wawasan berasal dari kata Wawas(bahasa jawa) yang berarti pandangan, tinjauan dan penglihatan indrawi. Jadi wawasan adalah pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang dan cara melihat. Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau kesatuan kepulauan. Antara artinya menunjukkan letak antara dua unsur. Jadi Nusantara adalah kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, ian yaitu benua Asia dan Australia, dan dua samudra, yaitu samudra Hindia dan Pasifik. Berdasarkan pengertian modern, kata “nusantara” digunakan sebagai pengganti nama Indonesia. Sedangkan terminologis, Wawasan menurut beberapa pendapat sebagai berikut :

a.      Menurut prof. Wan Usman, “Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai Negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.”
b.      Menurut GBHN 1998, Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
c.      Menurut kelompok kerja Wawasan Nusantara untuk diusulkan menjadi tap. MPR, yang dibuat Lemhannas tahun 1999, yaitu “cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehipan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.”

Jumat, 24 Oktober 2014

Perkembangan Tabel Periodik Unsur

1.1       Perkembangan Sistem Periodik Unsur
1.Lavoisier (1789)

Sejarah perkembangan tabel periodik di dunia dimulai ketika Antoine Lavoisier untuk pertama kalinya melakukan pengelompokkan unsur-unsur. Pada 1789, Lavoisier mengelompokan 33 unsur kimia. Unsur-unsur kimia dibagi menjadi empat kelompok yaitu gas, tanah, logam, dan non logam.Pada saat selesai melakukan Pengelompokkan tersebut, Lavoisier menemukan bahwa di dalam kelompok unsur logam dalam tabel periodik yang dibuatnya masih memiliki kelemahan yaitu ada banyak logam yang memiliki sifat yang berbeda walaupun sama-sama unsur logam.Kemudian, Lavoisier juga melakukan pengelompokkan terhadap unsur gas di dalam tabel periodiknya menjadi kalor, cahaya, nitrogen, dan hidrogen. Walaupun Lavoisier telah berhasil membuat suatu tabel periodik namun masih banyak ditemukan kelemahan di dalam tabel periodiknya yaitu pengelompokan masih terlalu umum.Tetapi ada juga kelebihan dari teori Lavoisier yaitu sudah mengelompokan 33 unsur yang ada berdasarkan sifat kimia sehingga dapat menjadi referensi bagi ilmuan-ilmuan setelahnya.

Struktur Atom

2.1 Perkembangan Teori Atom
1. Teori Atom John Dalton
Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan mengemukakan pendapatnaya tentang atom. Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum prouts). Lavosier mennyatakan bahwa “Massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi”. Sedangkan Prouts menyatakan bahwa “Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap”. Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom sebagai berikut:
1.    Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi
2.    Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda
3.    Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen
4.    Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti pada tolak peluru.
Kelemahan:
Teori  dalton tidak menerangkan hubungan antara larutan senyawa dan daya hantar arus listrik.

Rabu, 16 Juli 2014

Rasa Yang Salah

Nama ku Mitha, Saat itu aku duduk di bangku kelas 3 SMA, di kelas 3, banyak sekali universitas yang mempromosikan diri. Dari mulai universitas negeri sampai universitas swasta. Di hari itu ada satu universitas yang mempromosikan fakultas hukum. Aku tertarik banget, bukan sama jurusannya, tapi sama cowok yang sedang mempromosikan fakultas hukum tersebut. Wajahnya terlihat tidak asing bagi ku. Seperti pernah aku mengenalnya. Aku berusaha mengingat namun tak ada sedikitpun yang bisa membuat ku ingat pada orang itu. Ya aku pikir, mungkin itu hanya perasaan ku saja.
Cowok itu tersenyum, aku mencari kemana arah dia tersenyum, ternyata kepada ku. Dia tersenyum tepat ke arah ku.
"Ada yang mau ditanyakan gak dek?" Dia menatap ku
"Saya kak?"
"Iya kamu" Dia menunjuk ke arah ku
"Eng.. Engga ada kak" Aku menjawab dengan gugup, karena ya dari awal dia bicara aku tak memperhatikan apa yang dia bicarakan, aku terlalu sibuk mengingat apa benar aku pernah mengenalnya.
Acara promosi pun selesai, aku agak kesal juga sih, karena promosi universitas menunda waktu pulang ku. Padahal perut sudah gak bisa diajak kompromi. Akupun bergegas mengenakan jaket dan tas ku. Saat aku berjalan menuju pintu keluar, ada yang menarik tas ku

Sabtu, 28 Juni 2014

Bukan Negeri Dongeng

Tiap detik ku lewati waktu sendiri tanpa mu
Sejak kita berpisah
Rasa sunyi terpahat tiap hari ku
Masih saja nampak bayang mu
Kamu hadir dalam mimpi indah ku
Yang kemudian berubah
Menjadi buruk dalam nyata ku
Masih ku ingat tawa itu walau mulai samar
Tawa yang selalu buat ku kembali tersenyum
Kini semakin redup
Masih ku ingat wajah malaikat mu
Yang selalu kau tunjukkan saat kau meminta maaf
Untuk kesalahan yang sama
Selalu ku berharap kau memohon pada ku
Dan berlutut dihadapan semua orang

Tak Datang Terlambat

Untuk pertama kalinya
Sejak aku mengenal mu
Baru di malam ini saja
Aku terpikirkan tentang mu
Kamu yang selama ini setia menunggu ku
Padahal betapa seringnya aku menyakitimu
Hanya menganggap mu ada di saat ku butuh
Kamu hanya melihat ku di saat aku menangisi dia
Kamu hanya mendengar ku di saat aku disakiti dia
Namun saat ku kembali dengannya
Kamu kembali ku lupakan
Tanpa sadar orang yang selalu ada untukku adalah kamu
Seperti bintang yang setia bersama bulan
Untuk menghiasai sang langit malam
Itu lah kamu

Jumat, 27 Juni 2014

Kisah Anak Jalanan

Embun pagi seakan menyapa mentari yang akan terbit, hari cerah ini membawaku dalam kedamaian yang begitu hebat, aku begitu yakin bahwa hari ini adalah hari yang cerah. Sepertinya untuk hari ini aku akan melakukan suatu aktifitas yang berguna dan bermanfaat, hari ini kebetulan hari free. Misi pertama dapat! Aku harus keluar rumah dan mencari sesuatu yang bisa aku jadikan cerita dalam karanganku.  Waktunya bersiap-siap untuk misi pertama yang aku buat.
“dera!!!” terdengar suara mama yang memanggilku dari bawah, panggilannya sangat lantang dan sedikit menyeramkan. Ia adalah mamaku yang hebat, seorang wanita karier yang sangat sukses. Walau mama jarang ada dirumah, tapi ia sangat sayang kepada anaknya.  Ia juga seorang ibu yang sangat hebat membagi waktunya, bangga punya seorang bidadari seperti mama.

Tanggapan Yang Tanggap


Love7Jadi tanggapan, ngasih tanggapan, ditanggapi, nggak menanggapi atau harus tanggap, artinya bisa beda-beda ya. Pastinya tiap situasi yang lagi dihadapi, butuh tanggapan yang tanggap biar klop gitu loh hasilnya.
Cara kita menanggapi sesuatu, entah itu sesuatu yang udah masuk status penting gawat darurat ato cuman kasus numpang lewat, kualitas tanggapan kita itu tetep harus diperhatiin, soalnya, kalo nggak, gimana kalo kita dianggap sebagai sebuah tanggapan? He he he ;) gak mau kan?
(Udah pada tau kan apa yang dimaksud ‘jadi sebuah tanggapan’ itu adalah jadi tontonan ;)  ato dagelan ;)  ato candaan ;)  ato bahan olok-olok. Gak mau kan?! Kalo asal ngasih tanggapan dengan motivasi biar dianggap pandai, cerdas, intelek ato bijak, waspada juga loh , ntar salah-salah jadi Vickysasi versi 2 deh alias ngawurisisasi bin bodohisisasi!)
Kadang-kadang emang kita ini suka ingin ngasih sesuatu yang terbaik buat orang-orang terkasih yang ada di sekitar kita, ya sedikitnya ngasih tanggapan gitu, apalagi kalo mau ngasih sesuatu yang lain nggak bisa, kita suka mikir setidaknya buat ngasih tanggapan melalui kata-kata adalah yang terbaik, padahal itu belum tentu loh.

Akhirnya Menyerah

Aku saat itu duduk di bangku kelas 1 SMA. Aku mulai mengenal cinta yang dewasa itu seperti apa. Semenjak mengenal seorang laki-laki. Usianya 4tahun lebih tua dari ku. Singkat cerita kami memutuskan untuk menjalin suatu hubungan jarak jauh, karena dia tinggal di Bekasi, sedangkan aku di Bandung. Awalnya semua berjalan lancar, sampai 1tahun berlalu, dia menjemput ku ke Bandung, dan membawa ku ke Bekasi, ke rumahnya. Semua wanita pasti tegang saat pertama kali bertemu dengan orang tua pasangannya. Berharap mereka merespon ku dengan baik, ternyata malah sebaliknya.

Kamis, 26 Juni 2014

Cerita Rakyat Rusia "Masha and the Bear"

Cerita Rakyat Rusia: "Masha and the Bear"Ada sepasang pria dan wanita tua, yang memiliki cucu bernama Masha. Suatu hari beberapa teman Masha ingin pergi ke hutan mencari jamur dan buah berry. Mereka datang ke rumah Masha untuk mengajaknya turut serta. Masha bilang kepada kakek serta neneknya. 
"Oma, opa, boleh ya aku pergi ke hutan," pinta Masha.
Kakek-nenek Masha mengizinkan dengan satu nasihat: Masha tidak boleh terpisah dari teman-temannya atau Masha akan tersesat.
Masha dan teman-temannya pun mencari jamur dan buah. Selama beberapa waktu mencari, tanpa terasa Masha telah terpisah dari teman-temannya. Masha memanggil-manggil temannya. "Hallo?" 
Ternyata teman-teman Masha sudah tidak ada di dekat Masha lagi. Mereka semua sudah pergi meninggalkannya. Karena sudah malam, Masha berjalan mencari jalan pulang sampai akhirnya dia menemukan pondok kecil yang dihuni oleh beruang. 

Tak Mampu Bersatu

Bukan maksud ku berimu harapan
Namun asa meminta ku untuk bersama mu
Angin meyakinkan ku untuk mencintai mu
Mentari memberikan titahnya untuk memiliki mu
Tak mampu ku tolak hasut sang alam
Haruskah ku terjaga dari tidur ku
Agar ku mampu menjadi kan mu satu satunya
Aku tak mau menjadi langit malam tanpa bintang
Aku tak mau menjadi lagit siang tanpa mentari
Seandainya sang waktu dapat mengerti
Mungkin dia kan putar kan waktu untuk kita
Agar kita dapat lebih dulu saling mengenal
Namun ku tau itu tak mungkin
Saat ini, kita hanya dapat jalani yang semestinya terjadi
Berdua beriringan
Namun tak mampu bersatu

By Melati Anjar Paramitha

Dianggap Ada

Mungkin saat ini
Kita sama sama butuh waktu
Kesendirian akhirnya jalan yang harus kita tempuh
Dulu aku adalah putri dalam istana mu
Sekarang kesibukan mu telah singkirkan tahta ku
Bukannya aku tak mengerti
Aku hanya ingin dianggap ada
Bukannya diperlakukan seperti orang asing
Aku tau kamu ada
Tapi aku tak bisa menyapamu lagi
Terlalu sakit rasanya
Menyadari bahwa kini
Kau bukanlah milikku lagi
Perpisahan yang sungguh menyakitkan
Mengingat semua perjuangan kita
Melewati bulan di siangnya hari
Dan mentari di dinginnya malam

By Melati Anjar Paramitha

Bahagia itu Pilihan

bahagia itu pilihanPada suatu zaman di Tiongkok, hiduplah seorang jenderal besar yang selalu menang dalam setiap pertempuran.Karena itulah, ia dijuluki "Sang Jenderal Penakluk" oleh rakyat.Suatu ketika, dalam sebuah pertempuran, ia dan pasukannya terdesak oleh pasukan lawan yang berkali lipat lebih banyak. Mereka melarikan diri, namun terangsak sampai ke pinggir jurang. Pada saat itu para prajurit Sang Jenderal menjadi putus asa dan ingin menyerah  kepada musuh saja.Sang Jenderal segera mengambil inisiatif, "Wahai seluruh pasukan, menang-kalah sudah ditakdirkan oleh dewa-dewa. Kita akan menanyakan kepada para dewa, apakah hari ini kita harus kalah atau akan menang." Saya akan melakukan tos dengan keping keberuntungan ini! Jika sisigambar yang muncul, kita akan menang. Jika sisi angka yang muncul, kita akan kalah! Biarlah dewa-dewa yang menentukan!" seru Sang Jenderal sambil melemparkan kepingnya untuk tos…

Hanya Figuran

Malam ini udara terasa hangat
Tapi, aku malah menggigil dengan hebatnya
Apalagi saat aku tau
Peran ku tak berguna dalam drama hidup mu
Aku lebih seperti pemain figuran
Tanpa adegan tanpa dialog
Daripada pemeran wanita
Pendamping pemeran pria utama

Merindukan mu

Di malam yang dingin ini
Aku kembali merindukan mu
Rintik hujan mendukung ku
Untuk menangisi kerinduan ini
Jauh dalam lubuk hati ku
Tak pernah ku lupa akan hadir mu
Meski kau jauh
Meski sedikit waktu yang kau punya untuk ku
Aku takkan pernah bisa menghapus cinta
Cinta kita yang telah lama bersemi
Dari hari ke hari

Senin, 31 Maret 2014

Hidup Itu Indah

Entah kekuatan apa yang ditunjukkan oleh seorang penjual kayu bakar yang sering lewat di depan rumah saya. Umurnya sudah cukup renta sekitar 60 Tahun. Dengan bermodal sepeda ontel yang sudah dimakan usia serta berkarat, Beliau setiap jam 5 pagi sudah membawa tumpukkan kayu bakar yang diikat di belakang sepedanya. Tidak tangung-tanggung, sebelah kiri dan kanan sepeda itu terdapat tumpukan kayu bakar yang sudah siap dijual. Hampir setiap pagi seperti itu.
Saya heran, seharusnya diusianya yang sudah cukup renta itu Beliau cukup istirahat di rumah saja terlebih lagi Beliau adalah seorang wanita. Saya pun tertarik untuk mencari tahu sebenarnya kekuatan apa yang bisa membuat ibu itu sampai bekerja begitu kerasnya.

Sabtu, 22 Maret 2014

“Malaikat Tua” Penjual Amplop

Ada sedikit kisah nyata

Setiap menuju ke Masjid Salman ITB untuk shalat Jumat saya selalu melihat seorang bapak tua yang duduk terpekur di depan dagangannya. Dia menjual kertas amplop yang sudah dibungkus di dalam plastik. Sepintas barang jualannya itu terasa “aneh” di antara pedagang lain yang memenuhi pasar kaget di seputaran Jalan Ganesha setiap hari Jumat. Pedagang di pasar kaget umumnya berjualan makanan, pakaian, DVD bajakan, barang mainan anak, sepatu dan barang-barang asesori lainnya. Tentu agak aneh dia “nyempil” sendiri menjual amplop, barang yang tidak terlalu dibutuhkan pada zaman yang serba elektronis seperti saat ini. Masa kejayaan pengiriman surat secara konvensional sudah berlalu, namun bapak itu tetap menjual amplop. Mungkin bapak itu tidak mengikuti perkembangan zaman, apalagi perkembangan teknologi informasi yang serba cepat dan instan, sehingga dia pikir masih ada orang yang membutuhkan amplop untuk berkirim surat.

Minggu, 02 Maret 2014

The stonecutter

There was once a stonecutter who was dissatisfied with himself and with his position in life.
One day, he passed a wealthy merchant's house and through the open gateway saw many fine possessions and important visitors. "How powerful that merchant must be!" thought the stonecutter. He became very envious, and wished that he could be like the merchant. Then he would no longer have to live the life of a mere stonecutter.
To his great surprise, he suddenly became the merchant, enjoying more luxuries and power than he had ever dreamed of, envied and detested by those less wealthy than himself. But soon a high official passed by, carried in a sedan chair, accompanied by attendants, and escorted by soldiers beating gongs. Everyone, no matter how wealthy, had to bow low before the procession. "How powerful that official is!" he thought. "I wish that I could be a high official!"

Sabtu, 01 Maret 2014

The power of determination (true story)

A true story about athlete Glenn Cunningham who was horribly burned in a schoolhouse fire at the age of 8. Doctors predicted he would never walk again. Determined to walk, Glenn would throw himself off his wheelchair and pull his body across the yard and along a fence. Twenty-two months later, he took his first steps and through sheer determination, learned to run despite the pain…The little country schoolhouse was heated by an old-fashioned, pot-bellied coal stove. A little boy had the job of coming to school early each day to start the fire and warm the room before his teacher and his classmates arrived.

Mother Teresa Quotes

“We forget that forgiveness is greater than revenge. People make mistakes.
We are allowed to make mistakes. But the actions we take while in a rage will haunt us forever.
Pause and ponder. Think before you act. Be patient. Forgive & forget. Love one and all.
If you judge people, you have no time to love them.”
“Everytime you smile at someone, it is an action of love, a gift to that person, a beautiful thing.”
“Let us always meet each other with a smile, for the smile is the beginning of love.”
“Let us touch the dying, the poor, the lonely and the unwanted according to the graces we have received and let us not be ashamed or slow to do the humble work.”
“It is easy to love the people far away. It is not always easy to love those close to us.
It is easier to give a cup of rice to relieve hunger than to relieve the loneliness and pain of someone unloved in our own home.
Bring love into your home for this is where our love for each other must start.”
“The most terrible poverty is loneliness and the feeling of being unloved.”
“We ourselves feel that what we are doing is just a drop in the ocean. But the ocean would be less because of that missing drop.”
“It is a kingly act to assist the fallen.”
“Kind words can be short and easy to speak, but their echoes are truly endless.”
“I have found the paradox, that if you love until it hurts, there can be no more hurt, only more love.”
“Be faithful in small things because it is in them that your strength lies.”
“Being unwanted, unloved, uncared for, forgotten by everybody, I think that is a much greater hunger, a much greater poverty than the person who has nothing to eat.”
“If we have no peace, it is because we have forgotten that we belong to each other.”
“Love begins at home, and it is not how much we do… but how much love we put in that action.”
“Spread love everywhere you go. Let no one ever come to you without leaving happier.”
“We need to find God, and he cannot be found in noise and restlessness. God is the friend of silence. See how nature – trees, flowers, grass- grows in silence; see the stars, the moon and the sun, how they move in silence… We need silence to be able to touch souls.”
“Peace begins with a smile.”
“Even the rich are hungry for love, for being cared for, for being wanted, for having someone to call their own.”
“If you can’t feed a hundred people, then feed just one.”
“Let us touch the dying, the poor, the lonely and the unwanted according to the graces we have received and let us not be ashamed or slow to do the humble work.”
“Let us not be satisfied with just giving money. Money is not enough, money can be got, but they need your hearts to love them. So, spread your love everywhere you go.”
“Intense love does not measure, it just gives.”
“I want you to be concerned about your next door neighbor. Do you know your next door neighbor?”
“We shall never know all the good that a simple smile can do.”
“I try to give to the poor people for love what the rich could get for money. No, I wouldn’t touch a leper for a thousand pounds; yet I willingly cure him for the love of God.”
“There must be a reason why some people can afford to live well. They must have worked for it. I only feel angry when I see waste. When I see people throwing away things that we could use.”
“The greatest destroyer of peace is abortion because if a mother can kill her own child, what is left for me to kill you and you to kill me? There is nothing between.”

The pretty one, very inspiring

It had been a very long night. Our black cocker spaniel ‘Precious’ was having a difficult delivery. I lay on the floor beside her large four-foot square cage, watching her every movement. Watching and waiting, just in case I had to rush her to the veterinarian.After six hours the puppies started to appear. The first-born was black and white. The second and third puppies were tan and brown in color. The fourth and fifth were also spotted black and white. “One, two, three, four, five,” I counted to myself as I walked down the hallway to wake my wife, Judy, and tell her that everything was fine.

The greatest gift is Love

A woman came out of her house and saw 3 old men with long white beards sitting in her front yard. She did not recognize them.She said, “I don’t think I know you, but you must be hungry. Please come in and have something to eat.”
“Is the man of the house home?”, they asked.
“No”, she said. “He’s out.”
“Then we cannot come in”, they replied. In the evening when her husband came home, she told him what had happened.

The lost wallet, a great love story!

As I walked home one freezing day, I stumbled on a wallet someone had lost in the street. I picked it up and looked inside to find some identification so I could call the owner. But the wallet contained only three dollars and a crumpled letter that looked as if it had been in there for years.The envelope was worn and the only thing that was legible on it was the return address. I started to open the letter, hoping to find some clue. Then I saw the dateline–1924. The letter had been written almost 60 years ago.It was written in a beautiful feminine handwriting on powder blue stationery with a little flower in the left-hand corner. It was a “Dear John” letter that told the recipient, whose name appeared to be Michael, that the writer could not see him anymore because her mother forbade it. Even so, she wrote that she would always love him.

The Cookie Thief

A woman was waiting at an airport one night, with several long hours before her flight. She hunted for a book in the airport shops, bought a bag of cookies and found a place to drop.She was engrossed in her book but happened to see, that the man sitting beside her, as bold as could be. . .grabbed a cookie or two from the bag in between, which she tried to ignore to avoid a scene.So she munched the cookies and watched the clock, as the gutsy cookie thief diminished her stock. She was getting more irritated as the minutes ticked by, thinking, “If I wasn’t so nice, I would blacken his eye.”With each cookie she took, he took one too, when only one was left, she wondered what he would do. With a smile on his face, and a nervous laugh, he took the last cookie and broke it in half.He offered her half, as he ate the other, she snatched it from him and thought… oooh, brother. This guy has some nerve and he’s also rude, why he didn’t even show any gratitude!

Face difficulties positively

This parable is told of a farmer who owned an old mule. The mule fell into the farmer’s well. The farmer heard the mule praying or whatever mules do when they fall into wells. After carefully assessing the situation, the farmer sympathized with the mule, but decided that neither the mule nor the well was worth the trouble of saving. Instead, he called his neighbors together, told them what had happened, and enlisted them to help haul dirt to bury the old mule in the well and put him out of his misery.Initially the old mule was hysterical! But as the farmer and his neighbors continued shoveling and the dirt hit his back, a thought struck him. It suddenly dawned on him that every time a shovel load of dirt landed on his back, HE WOULD SHAKE IT OFF AND STEP UP!!

Kamis, 27 Februari 2014

Orang Tuamu Bukan Barang Rongsokan

Di Jepang, dulu pernah ada tradisi membuang orang yang sudah tua ke hutan. Mereka yang dibuang adalah orangtua yang sudah tidak berdaya, sehingga tidak memberatkan kehidupan anak-anaknya.Pada suatu hari, ada seorang pemuda yang berniat membuang ibunya ke hutan. Karena si Ibu telah lumpuh dan agak pikun. Si pemuda tampak bergegas menyusuri hutan sambil menggend...ong ibunya. Si Ibu yang kelihatan tak berdaya, berusaha menggapai setiap ranting pohon yang bisa diraihnya lalu mematahkannya dan menaburkannya di sepanjang jalan yang mereka lalui.Sesampai di dalam hutan yang sangat lebat, si anak menurunkan Ibu tersebut dan mengucapkan kata perpisahan sambil berusaha menahan sedih karena ternyata dia tidak menyangka tega melakukan perbuatan ini terhadap Ibunya.Justru si Ibu yang tampak tegar. Dalam senyumnya, dia berkata, 'Anakku, Ibu sangat menyayangimu. Sejak kau kecil sampai dewasa, Ibu selalu merawatmu dengan segenap cintaku. Bahkan sampai hari ini, rasa sayangku tidak berkurang sedikitpun. Tadi Ibu sudah menandai sepanjang jalan yang kita lalui dengan ranting-rantingkayu. Ibu takut kau tersesat. Ikutilah tanda itu agar kau selamat sampai di rumah".